Wednesday, June 9, 2010

EKG ACLS

MENGENAL IRAMA HENTI JANTUNG 2

PEA (pulseles electric activity

Dalam bahasa indonesia dikenal sebagai aktivitas listrik tanpa denyut.
pATOFISIOLOGI:
Impuls konduksi jantung terjadi dalam pola yang teratur namun tidak menghasilkan konstraksi miokard ( dulu disebut sebagai disosiasi elektromekanis) atau pengisisan ventrikel yang tidak memadai pada saat diastole, atau kontraksi yang tidak efektif.


KRITERIA PENENTUAN BERDASARKAN EKG
* irama menunjukkan aktivitas listrik yang teratur (bukan VF/VT tanpa denyut.
* Umumnya tidak seteratur sinus normal
* Dapat sempit (QRS < 0,01 mm) tatau lebar (QRS > 0,12 mm), Cepat ( > 100 x/mnt) atau lambat (< 60 x/mnt)
* Dapat sempit (etiologi non jantung) atau lebar (etiologi jantung), dan dapat lambat (etiologi jantung) atau cepat (etiologi non jantung)

MANIFESTASI KLINIS
# Jatuh pingsan dan tidak ada respon
# megap megap, sulit bernafas atau apneu.
# tidak ada denyut yang dapat dideteksi melalui palpasi (adanya tekanan darah yang sangat rendahmasih mungkin terjadi pada kasus yang disebut pseudo-PEA

ETIOLOGI YANG LAZIM
Hafalan H dan T
* Hipovolemia
* Hipoksia
* Hidrogen ion / asidosis
* Hipokalemia
* Hiperkalemia
* Hipoglikemia
* Hipotermia
* Toksin (obat)
* Tamponade jantung
* Tension pneumo thorax
* Trombosis /SKA
* Trauma

Friday, June 4, 2010

EKG ACLS

MENGENAL IRAMA HENTI JANTUNG 1

Irama EKG pada pasien yang mengalami henti jantung adalah:
1. Fibrilasi ventrikuler (VF)/ Takikardia vebtrikuler (VT) tanpa denyut
2. Aktivitas listrik tanpa denyut/ pulseles electric activity (PEA)
3. Asistol

Penjelasan:
FIBRILASI VENTRIKULER
patofisiologi
Ventrikel terdiri dari beberapa daerah miokard normal yang disewlingi oleh daerah miokard yang iskemik, ceder atau infark, yang dapat menyebabkan terjadinya pola depolarisasi dan repolarisasi ventrikel yang tiodak sinkron dan kacau.
Tanpa adanya depolarisasi vebtrikel yang teratur, ventrikel tidak dapat berkontraksi sebagai satu kesatuan dan mereka tidak menghasilkan keluaran jantung (cardiac output). Jantung hanya menggigil/gemetar dan tidak memompa darah.

Kriteria EKG:
# Nilai komples QRS: tidak dapat ditentukan, tidak ada gelombang P, QRS atau T yang dapat dikenali. Gelombang pada garis dasar terjadi antara 150 - 500 per menit.
# Irama : Tidak dapat ditentukan, pola pembelokan naik (puncak) dan turun (palung) yang tajam
# Amplitudo : diukur dari puncak ke palung, biasanya digunakan secara subjektif untuk menggambarkan VF sebagai VF halus ( puncak ke palung 2-5 mm), sedang (5-10 mm), sangat kasar ( >15 mm)

Manifestasi klinis :
* Denyut menghilang dengan dimulainya VF, ( denyut dapat menghilang sebelum dimulainya VF bila suatu pertanda yang lazim bagi VF (VT cepat) terjadi sebelum VF)
* jatuh pingsan, tidak dapat memberi respon
* megap megap, sangat sulit bernafas
Mulai terjadi kematian yang reversible

Etiologi yang lazim
* Sindroma koronewr akut (SKA) yang menyebabkan daerah yang iskemik pada miokard
* VT stabil hingga tak stabil yang tak diobati
* Kompleks vebtrikel prematur/ premature ventrikcular complexes (PVCs) dengan fenomena R on T
* Beberapa obat, elektrolit, atau ketidaknormalan asam-basa yang memperpanjang periode refrakter relatif
* Perpanjangan QT primer atau sekunder
* Kematian karena listrik (elektrocution), hipoksia, dll