Friday, December 16, 2011

PEMBENTUKAN KREATININ

from: labkesehatan.blogspot.com
Kreatinin merupakan produk penguraian keratin. Kreatin disintesis di hati dan terdapat dalam hampir semua otot rangka yang berikatan dengan dalam bentuk kreatin fosfat (creatin phosphate, CP), suatu senyawa penyimpan energi. Dalam sintesis ATP (adenosine triphosphate) dari ADP (adenosine diphosphate), kreatin fosfat diubah menjadi kreatin dengan katalisasi enzim kreatin kinase (creatin kinase, CK). Seiring dengan pemakaian energi, sejumlah kecil diubah secara ireversibel menjadi kreatinin, yang selanjutnya difiltrasi oleh glomerulus dan diekskresikan dalam urin.

Jumlah kreatinin yang dikeluarkan seseorang setiap hari lebih bergantung pada massa otot total daripada aktivitas otot atau tingkat metabolisme protein, walaupun keduanya juga menimbulkan efek. Pembentukan kreatinin harian umumnya tetap, kecuali jika terjadi cedera fisik yang berat atau penyakit degeneratif yang menyebabkan kerusakan masif pada otot.


Prosedur

Jenis sampel untuk uji kreatinin darah adalah serum atau plasma heparin. Kumpulkan 3-5 ml sampel darah vena dalam tabung bertutup merah (plain tube) atau tabung bertutup hijau (heparin). Lakukan sentrifugasi dan pisahkan serum/plasma-nya. Catat jenis obat yang dikonsumsi oleh penderita yang dapt meningkatkan kadar kreatinin serum. Tidak ada pembatasan asupan makanan atau minuman, namun sebaiknya pada malam sebelum uji dilakukan, penderita dianjurkan untuk tidak mengkonsumsi daging merah.

Kadar kreatinin diukur dengan metode kolorimetri menggunakan spektrofotometer, fotometer atau analyzer kimiawi.


Nilai Rujukan

DEWASA : Laki-laki : 0,6-1,3 mg/dl. Perempuan : 0,5-1,0 mg/dl. (Wanita sedikit lebih rendah karena massa otot yang lebih rendah daripada pria).

ANAK : Bayi baru lahir : 0,8-1,4 mg/dl. Bayi : 0,7-1,4 mg/dl. Anak (2-6 tahun) : 0,3-0,6 mg/dl. Anak yang lebih tua : 0,4-1,2 mg/dl. Kadar agak meningkat seiring dengan bertambahnya usia, akibat pertambahan massa otot.

LANSIA : Kadarnya mungkin berkurang akibat penurunan massa otot dan penurunan produksi kreatinin.


Masalah Klinis

Kreatinin darah meningkat jika fungsi ginjal menurun. Oleh karena itu kreatinin dianggap lebih sensitif dan merupakan indikator khusus pada penyakit ginjal dibandingkan uji dengan kadar nitrogen urea darah (BUN). Sedikit peningkatan kadar BUN dapat menandakan terjadinya hipovolemia (kekurangan volume cairan); namun kadar kreatinin sebesar 2,5 mg/dl dapat menjadi indikasi kerusakan ginjal. Kreatinin serum sangat berguna untuk mengevaluasi fungsi glomerulus.

Keadaan yang berhubungan dengan peningkatan kadar kreatinin adalah : gagal ginjal akut dan kronis, nekrosis tubular akut, glomerulonefritis, nefropati diabetik, pielonefritis, eklampsia, pre-eklampsia, hipertensi esensial, dehidrasi, penurunan aliran darah ke ginjal (syok berkepanjangan, gagal jantung kongestif), rhabdomiolisis, lupus nefritis, kanker (usus, kandung kemih, testis, uterus, prostat), leukemia, penyakit Hodgkin, diet tinggi protein (mis. daging sapi [kadar tinggi], unggas, dan ikan [efek minimal]).

Obat-obatan yang dapat meningkatkan kadar kreatinin adalah : Amfoterisin B, sefalosporin (sefazolin, sefalotin), aminoglikosid (gentamisin), kanamisin, metisilin, simetidin, asam askorbat, obat kemoterapi sisplatin, trimetoprim, barbiturat, litium karbonat, mitramisin, metildopa, triamteren.

Penurunan kadar kreatinin dapat dijumpai pada : distrofi otot (tahap akhir), myasthenia gravis.

Untuk menilai fungsi ginjal, permintaan pemeriksaan kreatinin dan BUN hampir selalu disatukan (dengan darah yang sama). Kadar kreatinin dan BUN sering diperbandingkan. Rasio BUN/kreatinin biasanya berada pada kisaran 12-20. Jika kadar BUN meningkat dan kreatinin serum tetap normal, kemungkinan terjadi uremia non-renal (prarenal); dan jika keduanya meningkat, dicurigai terjadi kerusakan ginjal (peningkatan BUN lebih pesat daripada kreatinin). Pada dialisis atau transplantasi ginjal yang berhasil, urea turun lebih cepat daripada kreatinin. Pada gangguan ginjal jangka panjang yang parah, kadar urea terus meningkat, sedangkan kadar kreatinin cenderung mendatar, mungkin akibat akskresi melalui saluran cerna.

Rasio BUN/kreatinin rendah (<12)>20) dengan kreatinin normal dijumpai pada uremia prarenal, diet tinggi protein, perdarahan saluran cerna, keadaan katabolik. Rasio BUN/kreatinin tinggi (>20) dengan kreatinin tinggi dijumpai pada azotemia prarenal dengan penyakit ginjal, gagal ginjal, azotemia pascarenal.


Faktor yang Dapat Mempengaruhi Hasil Laboratorium

  • Obat tertentu (lihat pengaruh obat) yang dapat meningkatkan kadar kreatinin serum.
  • Kehamilan
  • Aktivitas fisik yang berlebihan
  • Konsumsi daging merah dalam jumlah besar dapat mempengaruhi temuan laboratorium.

Sunday, May 22, 2011

INFEKSI SALURAN KEMIH (ISK)

Infeksi Saluran Kemih (ISK)

Merupakan infeksi bakteri yang terjadi pada urethra (urethritis), kandung kemih (sistitis), ureter (uretritis), atau ginjal (pielonefritis). Saluran kemih dapat terinfeksi dari atas dimana bakteri masuk kedalam ginjal melalui aliran darah yang masuk ke ginjal. atau dari bawah dimana bakteri masuk dari urethra.
Kebanyakan ISK berasal dari saluran kemih bagian bawah (kandung kemih dan urethra) dan jika tidak diterapi dengan tepat akan menyebabkan infeksi saluran kemih bagian atas (ureter dan ginjal).
Jenis ISK yang paling sering dijumpai adalah sistitis (kandung kemih). Biasanya sistitis terjadi pada wanita setelah melakukan hubungan seksual, dimana bakteri masuk ke kandung kemih melalui uretra. Sebanyak 90% kasus sistitis disebabkan oleh escheriscia coli yaitu bakteri yang secara normal berada di dalam colon atau rektum.

Uretritis ( infeksi pada uretra) menimbulkan gejala-gejala yang mirip dengan gejala sistitis. Pada beberapa kasus, bakteri dapat mencapai saluran kemih bagian atas lalu menyebabkan infeksi ginjal (pielonefritis). Terapi harus segera diberikan karena dapat menyebabkan gangguan penurunan fungsi ginjal, terutama pada pasien lanjut usia atau yang mempunyai kekebalan tubuh rendah. Wanita memiliki resiko untuk terkena ISK karena memiliki uretra lebih pendek dan posisinya lebih dekat dengan anus. Faktor resiko yang meningkatkan  ISK pada wanita adalah hubungan seksual yang tidak aman (berganti pasangan atau tanpa pelindung), migrasi bakteri dari anus, pengosongan kandung kemih yang tidak tuntas, atau gangguan fungsi organ saluran kemih.
Faktor lain yang menyebabkan resiko ISK adalah kehamilan, obstruksi saluran kemih dan virulensi bakteri. Jenis bakteri penyebab infeksi saluran kemih adalah: staphylococcus saprophyticus, chlamidia trachomatis, dan mycoplasma hominis.
Lakukan pengobatan dengan cepat dan tepat untuk mencegah infeksi ginjal yang dapat menyebabkan gagal ginjal.

Tuesday, March 8, 2011

tahukah anda

Keunikan rambut liang telinga

Banyak orang tidak menyadari kalo didalam liang telinga terdapat rambut halus yang merupakan penjaga kebersihan yang setia. Sebagian orang rambut liang telinganya rusak atau habis karena perlakuan yang salah. Sering kali mereka membersihkan liang telinga dengan kapas telinga (cotton bud ) dengan teknik dan ukuran kapas yang salah. Rambut halus didalam telinga akan rusak, patah atau tercabut jika kita membersihkan dengan cotton bud dengan teknik yang salah. Sering cotton bud diputar putar lama sekali dan di tekan tekan. Hal ini akan menyebabkan rambut liang telinga rontok.
Lebih parah lagi terjadi pada orang yang membersihkan liang telinga dengan ranting, lidi atau bulu ayam. Resiko infeksi liang telinga akan semakin besar.
Tahukah anda?
Bahwa rambut liang telinga akan menyaring udara yang masuk ke dalam telinga. Rambut ini juga akan secara otomatis mendorong kot0ran telinga keluar. Pada orang dengan rambut liang telinga masih bagus, terkadang akan terkejut takala ada kotoran telinga yang "loncat" keluar dari dalam telinga secara tiba-tiba. Hal ini bagus untuk kesehatan telinga kita, karena rambut telinga masih bagus dan mampu mendorong kotoran keluar dari telinga.
Untuk itu, perlakukan telinga kita dengan baik dan benar.

Friday, March 4, 2011

KANDIDIASIS

Kandidiasis yaitu suatu keadaan terinfeksinya jaringan dan mukosa oleh jamur. Jamur yang berperan disini adalah jenis kandida. Jamur kandida merupakan organisme yang normal didapati disaluran pencernaan. Tetapi pada keadaan tertentu dimana daya tahan tubuh sedang menurun, maka kandida ini dapat menyebabkan gangguan kesehatan berupa infeksi oleh kandida. Infeksi seperti ini dinamakan infeksi oportunistik.
Dengan menurunnya daya tahan tubuh, maka pertumbuhan kandida ini akan berlebihan sampai menimbulkan plak plak putih yang melekat pada dinding rongga mulut, langit langit, kerongkongan dan lidah, keadaan ini disebut kandidiasis. plak plak ini mudah dilepaskan dari perlekattannya, seringakli meninggalkan luka bahkan retak retak pada sudut mulut. Hal ini akan menimbulkan rasa perih dan nyeri pada saat berbicara maupun proses mengunyah dan menelan. Orang lebih sering menyebutnya sebagai sariawan.

Tuesday, March 1, 2011

TRANPLANTASI GINJAL DAN KESEHATAN MULUT

Pasien yang menjalani transplantasi organ/cangkok organ termasuk cangkok ginjal akan mudah mengalami gangguan kesehatan gigi dan mulut. Gangguan kesehatan mulut dan gigi ini merupakan efek samping dari pengobatan yang dilakukan pasca transplantasi.
Berikut ini beberapa hal yang dapat kami uraikan untuk membantu pasien transplantasi ginjal agar tetap sehat.

Pemeriksaan gigi sebelum transplantasi (pre-Transplan)
Pemeriksaan gigi adalah bagian yang penting dari pemeriksaan pre-transplan anda, karena beberapa pebgobatan yang dilakukan pasca transplan nanti dapat menyebabkan masalah pada mulut anda. Memperbaiki gigi berlubang, permasalahan gusi dan permasalahan mulut lainnya dapar mencegah efek samping dari obat-obatan transplantasi.

Pemeliharaan gigi setelah transplantasi (post-transplan)
obat-obatan yang digunakan untuk menekan imunitas pasca transplantasi yang rutin dikonsumsi membuat anda mudah terkena infeksi dan permasalahan lain. Diantaranya yaitu :

1. Mulut kering. Hal ini karena produksi air liur terhambat, sehingga kelembaban menurun dan
meningkatkan resiko kerusakan gigi
2. Luka pada mulut. Akan menyebabkan rasa sakit saat menelan atau berbicara
3. Infeksi. Muncul sariawan dan infeksi jamur lainnya membahayakan jaringan penyangga gusi
4. Peradangan gusi. Gusi membengkak , sehingga meningkatkan resiko perdarahan.
5. Tumor atau kanker dapat muncul terutama pada para perokok.


Ketika organ transplan telah stabil, dokter gigi dapat memulai melakukan perawatan pada gigi anda. Dokter gigi akan berkoordinasi dengan dokter transplan anda untuk memelihara kesehatan gigi dan mulut anda. Terutama pada pemilihan penggunaan antibiotika.

Hal yang perlu dilakukan adalah :
1. Pastikan dokter gigi anda mengetahui bahwa anda adalah pasien post trnsplantasi organ.
2. Berikan informasi dokter transplan anda yang dapat dihubungi dokter gigi anda.
3. Berikan seluruh daftar obat-obatan yang anda konsumsi, termasuk obat bebas yang anda beli
sendiri.
4. Informasikan semua penyakit / komplikasi yang anda miliki kepada dokter gigi anda seperti
diabetes, asma, hipertensi dan lain sebagainya.
5. Bersihkan gigi setiap hari dan segera hubungi dokter gigi jika ada masalah dengan kondisi gigi
dan mulut anda.