Sunday, December 27, 2009

EKSTRA PIRAMIDAL SINDROMA

Beberapa tenaga paramedis dan bahkan tenaga medis tidak menyadari bahwa pasien mereka mengalami ekstrapiramidal sindroma setelah meminum obat yang diberikan. Beberapa diantaranya panik dan segera mengirim pasien tersebut ke UGD rumah sakit untuk menjalani rawat inap. Parahnya, beberapa diantaranya didiagnosa stroke bahkan ada yang mengatakan mereka kesurupan.

Jika tenaga kesehatan ini teliti, maka kejadian diatas tidak perlu terjadi. Pasien mereka pertama kali berobat biasanya karena keluhan demam beberapa hari diikuti mual dan muntah. Kemudian pasien "hanya" diberi obat berupa pengobatan simptomatis saja, mereka kebanyakan hanya mengobati gejala tanpa mengobati penyebabnya karena masih belum jelas causanya. Demam diberi anti piretik dan muntah diberikan anti emetik. Beberapa saat kemudian pasien kembali dengan gejala yang aneh pada sarafnya dan beberapa didiagnosa stroke.

Gejala yang timbul dari pemberian antiemetik diantaranya adalah (berdasar pengalaman saya di UGD):
1. Lidah selalu menjulur keluar, pasien dalam keadaan sadar penuh
2. Mulut tidak simetris
3. Mata berkedip kedip terus dengan frekuensi yang sering
4. Jari jari tangan kaku sulit ditekuk atau malah bergetar terus
5. Leher terasa kesemutan dan selalu menoleh ke satu arah berulang ulang
6. Mata selalu melihat keatas atau kesamping terus menerus

Dari gejala tersebut setelah dilakukan anamnesa secara teliti, ternyata kesemuanya menuju kesatu arah yaitu telah meminum obat anti muntah beberapa jam yang lalu. Obat yang sering disebutkan adalah golongan METOCLOPRAMIDE. Mereka yang merujuk kurang memahami betul obat yang diberikan dan efek samping yang akan ditimbulkan dan cara menangani efek samping tersebut.
Beberapa pasien yang tidak tahan terhadap metocloperamide akan mengalami ekstrapiramidal sindrom.

Penanganan sederhana namun sering berhasil adalah dengan pemberian diphenhidramin. Namun pada beberapa kasus yang berat terkadang memang harus menjalani rawat inap dan harus mendapatkan diazepam.

1 comment:

  1. Saya penderita extrapiramidal. Umur saya sekarang 19 tahun kuliah semester 2. Saya "mendapat"penyakit ini saat saya kelas 4 SD. Saat itu saya demam dan muntah. Saya dibawa ke dokter dan dokter memberi obat antimunah. Dan sampai sekarang tidak sembuh. Jika saya gugup, takut, tertekan, bicara didepan orang banyak dan bicara dengan orang baru, penyakit extrapiramidal ini selalu kambuh. Tapi jika saya tenang, saya seperti orang normal.

    ReplyDelete