Friday, August 21, 2009

SAYUR BAYAM

BAYAM SEBAGAI ANTI OKSIDAN DAN PENCEGAH KANKER


Masyarakat Indonesia tentu sangat familier dengan sayuran yang satu ini. Bayam, dibedakan menjadi bayam merah dan bayam hijau. Bayam hijau dibagi dua yaitu bayam cabut/ amarantus tricolor L. (yang dijual beserta akarnya) dan bayam tahun / amarantus hybridus L.(yang dijual dalam lembaran atau potongan). Bayam yang lebih disukai adalah yang jenis cabut, karena lebih lunak teksturnya serta lebih enak.

Anti oksidan dan anti kanker

Bayam banyak mengandung vitamin, protein, karbohidrat, lemak, mineral dan serat. WHO mendaulat bayam sebagai jenis sayuran kategori excellent untuk kandungan vitamin K,A, C, B2, B6 dan folat. Kandungan vitamin B1 dan E termasuk kategori very good. Bayam juga mengandung zat besi, magnesium, mangan, kalium dan kalsium yang menurut WHO juga dalam kategori excellent. Serat bayam juga tinggi, sehingga mencegah kanker pencernaan dan mencegah sembelit.

Menurut pakar gizi Prof.DR.IR.Made Astawan, kandungan vitamin K dalam bayam sangat tinggi. Hal ini berguna untuk menghambat pembekuan darah dan juga anti oksidan. Vitamin K juga mencegah terjadinya stroke akibat pengerasan pembuluh darah oleh plak kalsium. Vitamin K juga lebih baik dari vitamin E dalam hal mencegah penuaan dini serta anti oksidan yang baik.

Vitamin K juga bertindak sebagai anti kanker. Vitamin K merupakan zat racun bagi sel kanker, tetapi aman untuk sel – sel sehat yang lain.

Vitamin A dalam bayam juga tinggi. Vitamin A berperan dalam menjaga kesehatan penglihatan, menjaga kesehatan saluran cerna, meningkatkan kekebalan tubuh, memelihara sel kulit serta mempengaruhi pertumbuhan tulang dn gigi.


Peranan zat besi dalam bayam juga penting. Zat besi merupakan komponen yang penting dalam pembentukan hemoglobin, sehingga dapat mencegah anemia untuk ibu hamil, dan melancarkan menstruasi.

Flavonoid yang terkandung dalam bayam juga mampu mencegah pertumbuhan sel kanker juga sebagai anti oksidan. Flavonoid dalam bayam berjenis p-cumaric acid dan 9-cis-carotene. Keratinoid neoxantin dalam bayam dirubah jadi neokrom yang dapat mencegah kanker prostat.

Perhatian!!

Dalam mengolah sayur bayam harus diperhatikan hal sebagai berikut :

  • bayam mengandung ferro (zat besi), jika terlalu lama kontak dengan udara akan diubah menjadi ferri (fe3) yang bersifat toxic bagi tubuhy.
  • Bayam juga mengandung nitrat dan akan berubah menjadi nitrit jika teroksidasi terlalu lama dan bersifat racun bagi tubug

Racun ferri dan nitrit ini akan bertambah banyak jika sayur bayam didiamkan atau dimasak berulang-ulang. Oleh karena itu tidak disarankan melakukan pemanasan berulang-ulang pada sayur bayam. Jangan mengkonsumsi sayur bayam yang telah dimasak lebih dari 4 jam.


dokterkita

No comments:

Post a Comment