Monday, July 6, 2009

IMUNISASI

Sejak masa reformasi, perhatian pemerintah terhadap program posyandu sangat menurun. Penyakit polio dan dipteri yang sudah dinyatakan ter-eradikasi/musnah dari indonesia ternyata secara sporadis muncul kembali dibeberapa daerah di Indinesia. Program imunisasi semakin jauh dari kemajuan karena :
1. sosialisasi dari posyandu sangat minim.
2. Dukungan Puskesmas sebagai penanggung jawab juga menurun
3. Kualitas vaksin yang masih dipertanyakan
4. Ketakutan orang tua terhadap efek samping imunisasi yang berlebihan.

Hal ini yang menyebabkan turunnya ratio antara angka pertambahan bayi dengan angka imunisasi. juka pemerintah tidak segera tanggap akan hal ini, maka generasi Indonesia akan mudah tersjangkit penyakit.
Hal yang bisa dilakukan adalah :
1. Menghidupkan kembali Posyandu untuk memberikan penyuluhan imunisasi yang
meliputi : keuntungan, kerugian dan efek samping sementara dari imunisasi.
2. memberikan punish and reward kepada puskesmas sebagai penggerak utama posyandu,
dan pusat pelayanan kesehatan primer dimasyarakat
3. Memberikan jaminan kualitas dari vaksin yang diberikan.

Jadwal imunisasi :
1. BCG : 0-2 bulan, sekali saja
2. Hepatitis B : 0-2 bulan, ulang 1-4 bulan, ulang 6-18 bulan.
3. Polio : 0 bulan, ulang 2-4 bulan, 3-5 bulan, ulang 4-6 bulan, ulang 18-24
bulan, ulang 5 tahun
4. DPT : 2-4 bulan, ulang 3-5 bulan, ulang 4-6 bulan, ulang, 18-24 bulan,
ulang 5 tahun.
5. Campak : 6-9 bulan, sekali saja.

dapat di ikuti imunisasi tambahan : MMR (12-18 bulan atau 6 bulan setelah campak), Tifoid (2 tahun, ulang tiap 3 tahun), Hepatitis A (2 tahun, ulang 6 bulan kemudian)

Anak yang mendapatkan imunisasi jauh lebih sehat dari anak yang tidak mendapatkan imunisasi. Dengan imunisasi diharapkan anak indonesia semakin sehat dan semakin maju.

No comments:

Post a Comment